Tips Sukses Ala Nurdin Abdullah Untuk IAI As’adiyah Sengkang

Sengkang, (Inmas Wajo) – Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Nurdin Abdullah berbagi pengalaman dengan civitas akademika Institut Agama Islam (IAI) As’adiyah Sengkang. Ia menekankan kepada semua yang hadir untuk bekerja dengan ikhlas dan memakai hati.

Kunjungan Nurdin Abdullah ke kampus IAI As’adiyah Sengkang Kab. Wajo, Senin (28/1/2019) untuk memberikan kuliah umum. Ia mengambil tema “Perspektif Gerakan Revolusi Kampus Hijau IAI As’adiyah  Menuju Islamic University Of As’adiyah Sengkang”. Namun ia lebih senang jika kuliah umum yang akan disampaikan disebut dengan berbagi pengalaman. “Saya disini bukannya ingin membawakan materi kuliah. Melainkan saya ingin sharing pengalaman kepada bapak, ibu serta mahasiswa yang hadir.” Ungkap Pak. Prof.

Pria yang juga dijuluki Prof Andalan ini menekankan bahwa banyak orang yang bergelar doktor dan bersekolah tinggitinggi, Namun bermasalah dengan hukum karena menyalahgunakan aturan. Pasalnya, mereka bekerja dengan tidak ikhlas dan tidak pakai hati.

“Banyak orang yang tidak mengunakan hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu biasa mereka terjerat hukum. Jadi kerja itu pakai hati,” jelas Gubernur Sulsel.

Karenanya, ia berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Wajo terpilih, untuk bekerja demi masyarakat. Jika ternyata tidak, maka masyarakat Wajo diminta untuk melaporkannya ke pemerintahan Provinsi. Sehingga pembangunan di Sulawesi Selatan tumbuh merata di seluruh daerah.

“Saya yakin bupati terpilih Wajo ini bisa bekerja untuk masyarakat Wajo, apalagi dengan wakilnya ini. Kalau tidak ada untuk membangun Wajo komunikasikan langsung dengan Pemprov. Karena saya tidak mau ada daerah yang dapat ada juga yang tidak dapat, jadi harus dapat semuanya,” kata Nurdin Abdullah.

Di akhir sharing pengalaman, Prof Andalan berharap IAI As’adiyah Sengkang mampu mencetak pemimpin yang memakai hati. Dan jika sudah jadi pemimpin, tetapkan tujuan untuk membangun masyarakat. Tidak usah terganggu dengan tanggapan orang atas apa yang kita lakukan. Orang yang sering dihujat dan ingin dijatuhkan, berarti orang tersebut punya kelebihan dan keunggulan, paparnya.

“Jadilah pemimpin yang memimpin dengan hati. Fokuslah dengan tujuan untuk membangun kesejahteraan. Dan jangan pusingkan apa tanggapan orang lain dalam kepemimpinan kita. Bersainglah secara sehat”, tutup Pak Gub. (sub/hmz)