Mangkoso, (Inmas Wajo) – Sebagai alumni Pondok Pesantren DDI Mangkoso, kurang lebih 8 tahun menimba ilmu sejak 2003-2011, Subairi selaku Pimpinan Pontren Al Mukhlisin DDI Paria, mendapatkan amanah dari panitia Porseni Milad Pesantren DDI Mangkoso yang ke 80 dan Haul AG. Abdurrahman Ambo Dalle yang ke 22 untuk menjadi dewan juri lomba Musabaqah Qira’atul Qutub (MQK).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kampus tiga putri Nurul Hidayah Buluk Lampang Pondok Pesantren DDI Mangkoso Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Kamis, (10/01/2019) dengan menggunakan durasi waktu yang cukup lama karena diikuti 16 utusan Pontren dikali 3 (tiga) tingkatan atau kategori.
Kegiatan Musabaqah Qira’atul Qutub ini dibagi menjadi tiga tingkatan yang pertama Marhalatul Ula, yang kedua Marhalatul Wustha, yang ketiga Marhalatul Ulya. Dari masing-masing tingkatan mempunyai peserta dan dewan juri tersendiri. Untuk tingkatan Marhalahtul Ula, ustad Abd Majid, Ustad Irwan, dan untuk tingkat Marhalatul Wustha, ustad Ahmad Munir, ustad H Nur Ismail, Sementara untuk tingkatan Marhalatul Ulya, ustad Muh Agus, Ustad Subairi, jelas Muhammad Idrus selaku koordinator bidang MQK.
Sebagai alumni Pondok Pesantren DDI Mangkoso, ustad Subairi mengatakan bahwa “intinya melalui kegiatan ini. para santri bisa menjadi generasi penerus yang bisa diandalakan, dan tidak mudah terpengaruh beragam provokasi yang memecah belah keutuhan bangsa,”. Kata beliau kepada tim Inmas Kemenag Wajo.
Lebih lanjut Subairi menjalaskan bahwa membaca kitab kuning itu bukan hal yang mudah karena membutuhkan skill tersendiri, lomba membaca kitab kuning ini sangat penting untuk mengkaji pemikiran ulama klasik yang ide-idenya sangat brilian, paparnya. (sub/hmz)