Sengkang (Humas Wajo) – Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) dan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MI, MTs dan MA gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Madrasah Digital diruang Pola Kantor Bupati Wajo. Minggu (16/07/23)
Sebanyak 410 peserta mengikutikegiatan ini, terdiri dari Kepala Madrasah RA, MTs dan MA beserta Wakamad dan para operator se Kabupaten Wajo.
Workshop IKM dibuka dengan resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muhammad Tonang, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo H. Muhammad Yunus, Kasi Penmad Wajo Abdul Azis dan Kepala MTsN 1 Makassar H. Zulfikah, selaku pembawa materi Pengawas Madrasah dan juga dihadiri sejumlah Pengawas Madrasah
Dalam sambutannya Kakan Kemenag Wajo Muhammad Yunus katakan, “Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) jauh dari sebelumnya kita merdeka, orang Wajo sudah merdeka dengan kurikulumnya dan itu tampak pada lembaga-lembaga pendidikan yang tumbuh di Kab. Wajo yang didirikan oleh masyarakat, sehingga di Kab. Wajo ini tumbuh subur Madrasah swasta sebagai bahagian Implementasi Kurikulum Merdeka yang diajarkan oleh para guru, yang ditemukan sendiri oleh para ulama kita di Kab. Wajo, sehingga dengan IKM ini mereduksi kembali falsafah kita di Kab. Wajo” jelasnya
Lanjut Yunus, bahwa Kab. Wajo memiliki falsafah “Adena Napo Puang” jika kita kaitkan dengan program prioritas Kementerian Agama, moderasi beragama, maka Kab. Wajo jauh sebelumnya sudah melakukan itu salah satu diantaranya adalah penghargaan dan penghormatan terhadap adat istiadat.
Terkait dengan pengembangan Madrasah, menuju Madrasah yang berkualitas, Alhamdulillah KSM beberapa hari yang lalu, kami melihat ada progres baik yang dicapai oleh teman-teman, hampir seluruh Madrasah ada juaranya, ini membuktikan bahwa proses pembinaan di Madrasah dari sisi kualitas sudah mulai merata, kalau dulu didominasi oleh Madrasah Negeri. Sekarang ini Madrasah yang kecil, muridnya sedikit, dana bosnya kurang, bahkan gurunya juga kurang ternyata juga bisa mendapat juara di Kompetensi Sains Madrasah (KSM), bahkan ada Madrasah yang besar justru tereliminasi, sebuah kebanggan bahwa prestasi di Madrasah sudah merata di Kab. Wajo dan tentu ini adalah kerja keras dari teman-teman guru kita. Kata Kakan Kemenag Wajo disambut dengan aplos
Ditengah sambutannya, Muhammad Yunus juga berharap kurikulum merdeka ini, para guru bisa lebih mendalami, memahami agar bisa di implementasikan, karena disetiap perubahan kurikulum yang terjadi pasti arah dan tujuannya untuk perbaikan-perbaikan kedepan.
Kembali Kakan Kemenag Wajo tegaskan, bahwa implementasi kurikulum merdeka ini harus betul-betul kita resapi dan pahami dengan baik, harus kita dalami sedalam-dalamnya, karena tidak bisa kita implementasikan jika kita tidak memahami ruhnya, karena ruh perubahan kurikulum itu, tak lain untuk perbaikan-perbaikan kualitas, sehingga kalau ada perubahan tapi tidak mengarah pada perbaikan kualitas maka secara otomatis bukan kurikulumnya yang salah, tapi boleh jadi yang salah adalah pada kemampuan kita memahami dan mengimplementasikannya. imbuhnya