Syeikh Ma’had Aly As’adiyah Terima Kunjungan Pesantren Anwarul Qur’an Palu Sulawesi Tengah

Sengkang, (Inmas Wajo) – Rombongan Rihlah Ilmiah (Studi Banding) Pondok Pesantren Anwarul Qur’an Palu Sulawesi Tengah berkunjung ke Ma’had Aly As’adiyah Sengkang di kampus 4 pesantren As’adiyah, Jl. Andi Unru desa Ujung Baru Tanasitolo, Senin (24/12/2018)

Syeikh Ma’had Aly As’adiyah AG. Drs. H. M. Syuaib Nawang secara langsung menerima rombongan ini di kantor Ma’had Aly As’adiyah. Dalam kesempatan ini, Mudir 3 Ma’had Aly KM. Ahmad Agus, S.Pd bersama beberapa pembina turut mendampingi Anre Gurutta menyambut mereka.

Ketua rombongan sekaligus pimpinan pondok pesantren Anwarul Qur’an Palu, H. Aliasyadi, Lc. MA. menyampaikan bahwa jumlah rombongan sekitar 15 orang yang terdiri dari pembina dan santri.

“Studi banding ini bertujuan untuk menjalin silaturrahim dengan pembina pesantren As’adiyah. Pertemuan ini sepeti anak yang berkunjung kepada orang tuanya untuk merajut kasih sayang dan meminta berkah. Pendiri dan pembina pesantren Anwarul Qur’an merupakan alumni As’adiyah dan DDI Mangkoso yang tinggal di Palu. Mereka pernah mencicipi ilmu di As’adiyah. Rihlah ini juga untuk mengobati trauma santri dan pembina pasca gempa palu” Jelasnya.

“Pesantren Anwarul Qur’an Palu sendiri merupakan pesantren yang dibangun oleh para alumni pesantren As’adiyah Sengkang dan DDI Mangkoso yang ada di Palu. Peletakan batu pertama bangunan pertama berupa masjid pada tanggal 14 Maret 2018 dengan luas 6000 meter persegi. Pada awalnya, jumlah santri yang diterima adalah 7 orang. Ada 2 fokus utama pesantren ini, yaitu: santri wajib menghafal Al-Qur’an dan baca kitab. Untuk itu, dibangun Rumah Kitab Kuning yang menjadi wadah pembelajaran kitab kuning yang efektif. Dalam waktu 3 bulan santri sudah mampu membaca dan menterjemah.” Lanjutnya.

Drs. H.M. Syuaib Nawang dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberhasilan pembinaan di Ma’had Aly As’adiyah terletak pada keikhlasan, kesungguhan dan kesabaran segenap pembina. Sedangkan mahasantri memegang prinsip sami’naa wa atha’naa (dengar dan taati). Di samping itu, kerjasama dalam menjaga keamanan/piket serta sikap istiqamah mereka dalam melaksanakan shalat berjamaah tetap dipegang teguh oleh mahasantri.

Beliau juga mengutip pesan pendiri pesantren As’adiyah, AG. H. Muhammad As’ad “Tettengi agamana Fuang Allah Taala, nisseng muatu Fuang Allah Taala aga muapparelluang” (Layani agama Allah, Allah mengetahui apa kebutuhanmu).

“Almarhum AG Mubarak juga pernah berpesan “aja musalai narekko engka najellokengko fuang Allah Taala” (jangan tinggalkan jalan yang telah ditunjukkan Allah kepadamu).” Lanjutnya.

Dalam kesempatan ini, dibuka juga dialog antara rombongan pesantren Anwarul Qur’an dan pembina Ma’had Aly As’adiyah. Pertemuan diakhiri dengan makan siang bersama. Rombongan studi banding ini selanjutnya bertolak menuju ke pesantren Ujung Lare Pare-Pare. (hsm/hmz)