Paria, (Inmas Wajo) – Pengawas Madrasah tingkat menengah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo, Saharuddin, kembali melakukan kunjungan dalam rangka supervisi akademik untuk guru penerima tunjangan sertifikasi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pembina mulai dari tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTs.) dan Madrasah Aliyah (MA) lingkup Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria, dan berlangsung di ruang guru Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria Kec. Majauleng, rabu (20/2/2019)
Setelah kegiatan supervisi selesai dilanjutkan dengan kegiatan bimbingan perakitan soal. Saharuddin dalam paparannya merasa prihatin melihat sebagian guru yang kurang faham tentang mekanisme pembuatan soal, terutama soal penilaian harian. Ada temuan di lapangan bahwa guru mata pelajaran saat membuat soal terkadang tidak sesuai mekanisme yang sudah ada pada kurikulum 2013 (K-13).
“Anehnya kalau kita berikan arahan, bimbingan serta pencerahan mereka terkadang hanya merespon dengan ungkapan siap pak saya akan kerjakan sesuai dengan aturan main yang ada, walaupun faktanya masih tetap bertahan kepada budaya lamanya”. Ungkap Saharuddin
Lanjut pengawas teladan tersebut, menyarankan kepada seluruh guru supaya harus betul-betul mengimplementasikan teori taksonomi bloom. Teori ini amat sangat membantu guru dalam meramu soal, kita harus menguasi beberapa kata operasional karena skor pada masing-masing soal itu tidak sama, tandasnya
Metode hafalan dalam teori Taksonomi Bloom yang dicetuskan oleh Benjamin Samuel Bloom berada pada level terendah oleh karena itu masih banyak metode yang kita gunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Tutupnya. (sub/hmz/arf)