Satu-satunya Perwakilan Kemenag LSS, RA As’adiyah No. 3 Belawa Berani Tampil Beda

Belawa, (Inmas Wajo) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Lomba Sekolah Sehat (LSS) untuk Tahun 2019 dengan menurunkan Tim Penilai yang diketuai oleh Kepala Biro Kesejahteraan Provinsi Sulawesi Selatan, H. Suherman yang berjumlah 7 orang dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Biro Kesejahteraan Rakyat yang turut juga didampingi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wajo, H. Anwar. Rabu, (6/2/2019)

Setelah Tim Penilai LSS diterima oleh Bupati Wajo, H. Burhanuddin Unru di ruang kerjanya dan meninjau Sekretariat LSS Pemerintah Daerah Kab. Wajo, semua tim dari prov. Sulsel bergerak beserta rombongan OPD termasuk Kementerian Agama Kab. Wajo yang dikawal voorijder dari Polres Wajo menuju ke Kecamatan Belawa untuk mengunjungi dan menilai RA As’adiyah No. 3 Belawa sebagai finalis LSS perwakilan lembaga dari Kementerian Agama.

Turut serta dalam rombongan Kantor Kementerian Agama yaitu Kepala Kankemenag, H. Anwar; Kasubbag TU, H. Muh. Hasbih; Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, H. M. Idman, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, H. Muhammad Subhan, pelaksana Seksi Pendidikan Agama Islam dan tim Humas serta 3 (tiga) Kepala KUA Kecamatan yang masing-masing menunggu pada objek penilaian oleh tim penilai Provinsi Sulsel.

RA As’adiyah No. 3 Belawa berani tampil beda degan identitas religiusnya. Tim penilai yg di ketuai oleh Kepala Biro Kesejahteraan, H. Suherman disambut dengan lantunan kalimat salam yang diiringi dengan irama drum band dimana pemainnya semua adalah peserta didik RA As’adiyah No. 3 Belawa sendiri.

Ketua yayasan  H. Anwar Sadat menyambut tim penilai LSS. Tim penilai terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Biro Kesra Prov. Sulsel. Antusias masyarakat sekitar menyambut tim penilai bersama murid RA As’adiyah No. 3 Belawa dan Madrasah Ibitidaiyah As’adiyah Putra dan Putri yang masih satu kompleks dengan RA As’adiyah No. 3 Belawa dan mereka berdiri berjejer degan rapi dan tertib.

Setiba di lokasi tim berpencar memberikan penilaian dengan masing-masing instrumen yang ada di tangannya. RA As’adiyah No. 3 Belawa yang memiliki inovasi membaca Al-Quran 5 (lima) menit tiap hari merupakan inovasi dalam kesehatan rohani. Menurut Karo Kesra, “Bahwa sekarang ini sekolah yang mengikuti LSS tentux berlomba-lomba membersihkan pada saat akan mengikuti lomba, akan tetapi seyogyanya haruslah menjadi budaya dan yang tak kalah penting adalah sekolah yang paling tinggi inovasinya dan inovasi inilah yang belum ada disekolah lain, dan saya yakin ini bukan dibuat-buat nanti menjelang penilaian oleh tim penilai LSS, akan tetapi sudah menjadi semacam budaya dan termasuk materi kurikulum dalam pembelajaran kesehariannya”, puji beliau. (sl/hmz)