Sengkang (Humas Wajo) – Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 214 Baru Tancung, Kecamatan Tanasitolo. Selasa (1/11/22)
Peringatan Maulid yang digelar oleh KKG ini mengangkat tema “Jadikan Momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Sarana Meningkatkan Literasi Kegamaan untuk Menyongsong Era Digital”
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wajo H. Muhammad Yunus didampingi Ibu Hj. Sitti Hasnah Yunus Ketua Dharma Wanita Persatuan, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Hamzah Alias, Koordinator Wilayah Pendidikan Tanasitolo H. Bokding, Ketua KKG PAI Musyayyadah, Kepala Sekolah, Pengawas dan berserta pengurus PAI
Kakan Kemenag Wajo, selaku pembawa hikmah menuturkan, terkait dengan tema Maulid ini tentang meningkatkan literasi kegamaan, jika kita kaitan dengan Maulid Rasulullah Shallallahu Alaihi wasallam maka sungguh sangat tepat sekali dalam upaya untuk membangkitkan kemampuan kita sebagai individu kita sebagai tenaga pendidik yang akan menjadi fasilitator untuk membangkitkan dan menumbuhkan kemampuan anak didik kita, minimal pada bidang baca, tulis, memecahkan masalah dan itu sebenarnya inti pokok dari literasi
Islam mengajarkan kita bahwa ketika ingin mendidik, mengajar dan membentuk pola pikir, sikap anak didik kita maka sesekali jangan mengandalkan banyaknya ilmu yang telah dimiliki, karena sejatinya Agama kita mengajarkan mendidik itu bukan memindahkan ilmu yang dimiliki oleh guru terhadap muridnya, tapi mendidik hakikatnya adalah guru menjadi fasilitasi untuk mengajarkan ilmu-ilmunya Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada anak-anak yang kita didik. jelasnya
Selain itu Kakan Kemenag juga jelaskan, bagaimana cara Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam ketika mengajarkan ilmu Allah kepada sahabat-sahabat Nabi, cara Pertama, metode lingkaran (halaqah). Metode ini memungkinkan para sahabat membentuk setengah lingkara, kedua metode dialog dan diskusi (al-hiwar wa al-mujadalah) dan ketiga metode ceramah (al-khutbah). Mungkin ini metode yang lazim digunakan Rasulullah. Ketika mendapatkan wahyu, Rasulullah menyampaikannya dengan cara ceramah. Begitu pun ketika memberikan pengajaran dan pendidikan kepada para sahabatnya.
Sementara, Koordinator Wilayah Pendidikan Wilayah Kec. Tanasitolo H. Bokding menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh KKG PAI, apalagi acara kegamaan, kami juga sangat berterimakasih atas kesempatan Kakan Kemenag Wajo beserta Ibu Ketua DWP, suatu kehormatan bagi kita semua atas kehadiran beliau ditengah-tengah kita. ucapnya (jo)