Paria, (Inmas Wajo) – Muhammad Salahuddin Al-Ayyubi adalah merupakan salah satu santri terbaik Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria, dia pernah menimba ilmu di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria yang kemudian melanjutkan studinya di Pondok Pesantren DDI Mangkoso.
Dengan bekal basic agama dan ilmu alat (nahwu dan sharaf) serta hafalan Al-Quran yang memadai, akhirnya lulus tes beasiswa bantuan layanan umum (BLU) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dirasah Islamiyah Wal-Arabiyah (satu-satunya fakultas yang ada di Indonesia), kata Subairi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhklisin DDI Paria kepada awak Inmas Kemenag Wajo.
Dalam paparanya, Salahuddin Al-Ayyubi menjelaskan sedikit tentang adab seorang guru dan murid, kemudian menjelaskan mekanisme mendapatkan beasiswa BLU (bantuan layanan umum) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
“Mendapatkan beasiswa adalah indikator bahwa kita adalah orang yang berprestasi, karena dapat membantu dan mengurangi beban orang tua, kalau kita ingin sukses dalam menuntut ilmu harus fokus pada cita-cita yang ingin kita capai, kendatipun banyak rintangan dan tantangannya terutama ketika kita diperhadapkan pada persoalan asmara akhirnya kita menjadi orang yang gagal menyelesaikan studi”, paparnya
Diantara persyaratan mendapatkan beasiswa yaitu yang pertama harus punya hafalan Al-quran, bisa berkomunikasi bahasa Arab terutama berkaitan dengan dunia keislaman, saya yakin dan percaya santri Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria pasti bisa berkompetensi diluar sana. Harapnya
Kegiatan tersebut berlangsung di masjid Jamiatul Islamiyah Paria, Kec. Majauleng, rabu malam, (30/1/2019) yang diikuti oleh seluruh santri yang bermukim diasrama Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria. Semua santri sangat antusias dan mempunyai obsesi agar bisa juga menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti halnya Salahuddin Al-Ayyubi. (sub/hmz)