Sengkang (Humas Wajo) – Event ini adalah sejarah di Pondok Pesantren As’adiyah Darul Mu’Minin Doping, memperebutkan sebanyak 179 tropi pada Porseni Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-77 tingkat Kab. Wajo, tropi Ini tentu dipersembahkan untuk kita semua, untuk pempererat saling menghargai diantara kita, untuk mempererat bahwa kita adalah satu keluarga, kita ini satu tim yang harus peduli dengan antara satu dengan yang lain.
Makanya kita melakukan perkemahan moderasi, lanjut Kakan Kemenag. Moderasi itu intinya adalah untuk kita bisa saling memahami antar satu dengan yang lainnya, supaya tercipta harmonisasi kehidupan didalam melaksanakan segenap tugas-tugas yang diembankan kepada kita. Karena diantara kita tidak adakan bisa terwujudkan cita-cita mulia Kementerian Agama jika kita tidak bisa bersatu bersama dan saling peduli antara satu dengan yang lain.
Demikian arahan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wajo saat menutup dengan resmi Porseni dan Kemah Moderasi Madrasah dalam rangka HAB Ke-77 Kementerian Agama tingkat Kab. Wajo yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah Darul Mu’Minin Doping, Kec. Penrang. Jum’at (17/12/23)
Terima kasih dan rasa hormat saya kepada seluruh pembina atas kerelaannya untuk bisa sampai pada akhir acara penutupan ini, saya hargai bapak ibu sekalian bahwa anda adalah yang terbaik. Hampir kurang lebih enam hari kita bersama disini, saya yakin bahwa telah nampak kebersamaan diantara kita, kegiatan ini bisa terwujud dengan baik tentu atas kolaborasi kita semua, bahwa kita semua merasa harus turut andil sehingga kegiatan ini bisa kita sukseskan dengan baik. ucapnya
Saya salut dengan beberapa Madrasah dengan segala keterbatasannya walaupun penampilan kemahnya sangat sederhana akan tetapi bukan penampilan kemahnya yang kita lihat, yang kita lihat adalah semangat bapak ibu untuk bisa menampilkan bahwa inilah jati diri kita dari Madrasah yang ingin maju, ingin berkembang, ingin sukses dan inilah kita dari Madrasah yang menampakkan kepada kita semua, kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa kita tidak stengah-stengah untuk meraih cita-cita mulia, keterbatasan tidak menghalangi untuk meraih sukses. ujar Yunus disambut dengan aplos
Siapa yang juara adalah orang yang memiliki karakter untuk bisa peduli antara satu dengan yang lain, untuk bisa menyumbangkan pikiran dan tenaganya, seluruh apa yang dimilikinya untuk membangun kebersamaan diantara kita, sehingga nampak bahwa kita kompak. tutupnya. (jo)