Sengkang (Humas Wajo) – Di hari kedua pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Semester Genap Tahun Pelajaran 2022/2023, Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kab. Wajo, Hamzah Alias, melakukan monitoring di UPTD SMPN 1 Sengkang yang beralamat di Jl. Latenri Bali No. 11c. (6/6/2023)
Turut mendampingi Kasi Pais Kemenag Wajo yaitu Pengawas PAI SMP, Ibu Nurjannah, Kepala UPTD SMPN 1 Sengkang, Bapak Umar, dan 3 Guru PAI yaitu Ibu Emmi Fatma dan Hj. Rian Yulika serta Pak Andi Ilham.
“Pelaksanaan PAT PAI ini berbasis android dengan memanfaatkan fasilitas google form dalam mengerjakan soal multiple choice yang berjumlah 40 nomor. Khusus bagi siswa yang non muslim yang berjumlah 23 orang, diberikan soal khusus kemudian dikerjakan secara semi manual”, jelas Hj. Rian Yulika.
Sementara Ibu Emmi Fatma menambahkan bahwa jumlah keseluruhan siswa SMPN 1 Sengkang yang mengikuti PAT PAI adalah sebanyak 729 orang dengan rincian : kelas VII : 249, kelas VIII : 237 dan kelas IX : 243 orang, imbuhx.
UPTD SMPN 1 Sengkang adalah salah satu lembaga pendidikan terfavorit di kota Sengkang, bukan tanpa alasan karena dibuktikan dengan membludaknya pendaftaran calon siswa baru untuk Tahun Pelajaran 2023/2024.
Kepala UPTD SMPN 1 Sengkang mengungkapkan bahwa “Tahun 2023 ini, SMPN 1 Sengkang menyediakan kuota 256 siswa/siswi, sementara yang sudah tercatat per hari ini sebanyak 262 pendaftar yang sudah mengembalikan formulir dari 280 formulir yang keluar, itu artinya bahwa akan ada nanti yang tereliminasi karena melebihi dari kuota atau daya tampung sekolah kita”, ungkap Bapak Umar.
Pak Kepsek juga menambahkan bahwa salah satu yang menarik para lulusan Sekolah Dasar dan sederajat masuk di UPTD SMPN 1 Sengkang adalah adanya pembinaan keagamaan yang terstruktur dan sistematis, bukan hanya dilakukan pembelajaran di dalam kelas akan tetapi juga di luar kelas bahkan kegiatan ibadah di luar sekolah seperti di rumah dan lingkungan keluarga dengan menyiapkan instrumen pengawasan yang sangat terkontrol, bahkan dapat berkompetisi ketika ada perlombaan baik di tingkat Kabupaten maupun di tingkat provinsi, imbuhnya.