Paria, (Inmas Wajo) – Untuk meraih prestasi dibutuhkan ikhtiar yang maksimal, kita tidak boleh bersifat apatis (masa bodoh) dalam mengurus, membimbing, mendidik peserta didik. Hal ini disampaikan Subairi selaku Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muklisin DDI Paria saat melaksanakan upacara bendera. Senin, (11/02/2019)
Upacara bendera tersebut berlangsung di lapangan olahraga Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria dan diikuti oleh seluruh pembina dari semua tingkatan dan seluruh santri Pontren Al-Mukhlisin DDI Paria
Dalam paparannya, Subairi menjelaskan urgensi kedisiplinan dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, seorang pendidik harus mempunyai dedikasi dan loyaliatas yang tinggi agar semua aktifitas yang dilakukan memberi keberkahan dalam hidup. Paparnya
“Dalam hidup ini masalah selalu ada, karena hidup ini memang cobaan yang harus kita hadapi dengan sabar, tabah dan tak harus berkeluh kesah”. Terangnya
Lanjutnya, “Sabar itu ada dua macam, ada sabar pasif dan aktif, sabar pasif sangat dilarang dalam Agama karena akan membuat diri kita menjadi orang terkebelakang, pasrah terhadap situasi dan kondisi serta tidak ada upaya untuk merubahnya. Sedangkan sabar aktif adalah suatu tindakan yang selalu berusaha untuk merubah hidup agar selalu lebih baik, dalam hidup kita tidak boleh menganut paham fatalisme yaitu manusia yang dikuasai oleh nasib”. Tutupnya. (sub/hmz)